Pages

Saturday, 17 January 2015

Bedah Buku: Zero to Hero



 Kita mulai dengan menjadi Zero. Zero-kan diri dengan lafaz لا إله إلا الله . Zerokan diri dengan menghambakan kepada Allah semata, karena Allah lah pemilik segala kekuatan, "لا حول ولا قوة إلا بالله ".. tiada daya dan kekuatan selain dari Allah”. Zero-kan diri pula dengan zikir kepada Allah. Zikir dapat lebih dahsyat dengan makna yang lebih dalam yakni : Big is powerfull, saat besar dan Berjaya, maksimakan segala potensi kekayaan, kekuasaan, waktu, masa muda, kesempatan untuk karya besar sebesar-besarnya. Medium in wonderfull, jika sukses ia bersyukur dan jika gagal ia bersabar, dan itu tidak dimiliki kecuali orang mukmin. Small is Beautifull, kecil itu indah, sungguh mulia Islam mengajarkannya, ketika posisi kelihatan kecil, jangan menjauhkan diri sehingga terkucil, tetaplah berkarya karena Allah tetap saja memanggil. Jadilah diri sendiri dengan kemampuan yang dimiliki.Zero-kan diri dengan Trilogi tarbiyah, tilawah-tazkiyah-ta’lim. Tilawah bukan sekedar membaca tapi manghadirkan kebaruan hidup, menggali ayat-ayatnya untuk dihafalkan dan diamalkan. Tazkiyah adalah proses menjadi zero, pembersih jiwa manusia dari kotoran dan kegelapan jahiliyah. Ta’lim adalah menambah ilmu, pengayaan, pengajaran, pendalaman, pengkajian nilai untuk kemampuan diri, meledakkan potensi, mengefektifkan energi. Zerokan diri pula dengan zikrul maut. Rasulullah bersabda, “Banyaklah mengingati pemisah segala keseronokan (kelazatan dunia), yakni mengingati mati” (HR. Tirmidzi).

Be Hero! Menjadi besar dengan cara yang besar. Untuk menjadi Hero, kita mulakan dengan niat yang benar. Mengapa? “Berapa banyak amal yang remeh menjadi besar gara-gara niat. Dan berapa banyak amal besar menjadi remeh gara-gara niat”, kata Abdullah bin Mubarak. Perlunya membetulkan niat, kerana inilah cara meningkatkan amal agar menjadi bernilai, bermakna dan bererti. Niat menentukan kualiti amal, apakah amal itu menjadi amal ketaatan atau malah merosotkan nilainya menjadi maksiat. Ikhlas adalah niat untuk mencari keredhaan Allah saja dengan beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan suatu apapun selain-Nya, dan memurnikan niat dari segala sesuatu yang merosakkannya. Niat yang ikhlas mencari redha Allah memiliki beberapa fungsi yakni : menyempurnakan amalan, menguatkan amalan, sebagai rukun kehidupan, sebagai pembeza amalan dengan aktiviti lain selain ibadah, mengesahkan sesuatu amalan, membesarkan amalan sekecil apapun, melipatgandakan nilai sesuatu amalan.
 
Setelah memperbaiki niat, untuk menjadi orang besar kita harus mempunyai visi yang besar pula. Visi yang dibangunkan dari dasar pemikiran dan nilai-nilai yang diyakini. Visi adalah mimpi kita pada masa depan yang dicita-citakan. Milikilah misi yang positif, yang luhur, ideal, fleksibel, spiritual, jelas, dan singkat. Temukan pula filosofi diri yang tepat dan sesuai dengan diri kita.
Menjadi Hero dengan melakukan Mapping seperti yang dicontohkan Rasulullah.
 
Ia membuat gambar segiempat. Di tengah-tengahnya ada garis lurus yang memanjang sehingga keluar kotak. Di samping garis tengah ada garis-garis kecil. Lalu nabi menerangkan, “Ini manusia, dan garis persegi itu adalah kurungan ajalnya, sedang garis panjang yang keluar batas itu adalah angan-angan cita-cita manusia. Garis-garis kecil itu adalah gangguan-gangguan yang selalu menghinggapi manusia. Maka bila ia selamat dari yang pertama, mungkin akan terkena yang kedua, jika terhindar dari yang satu terkena yang lain” (HR. Bukhari).
 
Mapping dengan memetakan kondisi diri, positif mahupun negatif dan sejujur-jujurnya akan berguna sebagai pengingat visual, sebagai peta untuk belajar, mengorganisasikan idea-ideanya, membangkitkan idea-idea menarik, memacu ingatan dengan mudah dan berguna untuk merencanakan. Cara ini menenangkan, menyenangkan dan kreatif kerana mengaktifkan keseluruhan otak kita.
 
Ibrahim bin Adham menasihatkan, “Kamu tidak akan mencapai darjat orang-orang soleh sebelum melalui enam jalan berikut : Pertama, tutuplah pintu kesenangan dan bukalah pintu kesungguhan. Kedua, tutuplah pintu kesombongan dan bukalah pintu kerendahan tawadhu’. Ketiga, tutuplah pintu bersantai dan bukalah pintu perjuangan. Keempat, tutuplah pintu tidur dan bukalah pintu bangun malam. Kelima, tutuplah pintu kekayaan dan bukalah pintu kemiskinan. Keenam, tutuplah pintu khayalan dan bukalah pintu persiapan kematian.”
 
Ali bin Abi Thalib menasihatkan, “Dosa terbesar adalah Ketakutan. Rekreasi terbaik adalah Bekerja. Musibah terbesar adalah Keputusasaan. Keberanian terbesar adalah Kesabaran. Guru terbaik adalah Pengalaman. Misteri terbesar adalah Kematian. Kehormatan terbesar adalah Kesetiaan. Kurniaan terbesar dalah Anak Soleh. Sumbangan terbesar adalah Penyertaan. Modal terbesar adalah Kemandirian”
 
Begin with end of mind, mulailah dari tujuan akhir kita. Think globally act locally, think big start small, berpikir global, kerjakan yang lokal, berfikir besar dan mulailah dari yang kecil.Act now, start from yourself, bekerjalah sekarang, mulailah dari diri sendiri. Think first do fast, terdepan dalam berpikir dan tercepat dalam berbuat. Belajar cepat dan bekerja lama.Tulislah apa yang akan kamu kerjakan, lalu kerjakan apa yang kamu tuliskan, lalu dokumentasikan apa yang telah kamu kerjakan. Open your mind, open your hand, open your heart, open yourself, bukalah fikiranmu, bukalah tanganmu, bukalah hatimu, bukalah dirimu.

#Lajnah Multimedia