Kita
mulai dengan menjadi Zero. Zero-kan diri dengan lafaz لا إله إلا الله .
Zerokan diri dengan menghambakan kepada Allah semata, karena Allah lah
pemilik segala kekuatan, "لا حول ولا قوة إلا بالله ".. tiada daya dan
kekuatan selain dari Allah”. Zero-kan diri pula dengan zikir kepada
Allah. Zikir dapat lebih dahsyat dengan makna yang lebih dalam yakni :
Big is powerfull, saat besar dan
Berjaya, maksimakan segala potensi kekayaan, kekuasaan, waktu, masa
muda, kesempatan untuk karya besar sebesar-besarnya. Medium in
wonderfull, jika sukses ia bersyukur dan jika gagal ia bersabar, dan itu
tidak dimiliki kecuali orang mukmin. Small is Beautifull, kecil itu
indah, sungguh mulia Islam mengajarkannya, ketika posisi kelihatan
kecil, jangan menjauhkan diri sehingga terkucil, tetaplah berkarya
karena Allah tetap saja memanggil. Jadilah diri sendiri dengan kemampuan
yang dimiliki.Zero-kan diri dengan Trilogi tarbiyah,
tilawah-tazkiyah-ta’lim. Tilawah bukan sekedar membaca tapi manghadirkan
kebaruan hidup, menggali ayat-ayatnya untuk dihafalkan dan diamalkan.
Tazkiyah adalah proses menjadi zero, pembersih jiwa manusia dari kotoran
dan kegelapan jahiliyah. Ta’lim adalah menambah ilmu, pengayaan,
pengajaran, pendalaman, pengkajian nilai untuk kemampuan diri,
meledakkan potensi, mengefektifkan energi. Zerokan diri pula dengan
zikrul maut. Rasulullah bersabda, “Banyaklah mengingati pemisah segala
keseronokan (kelazatan dunia), yakni mengingati mati” (HR. Tirmidzi).
Be Hero! Menjadi besar dengan cara yang besar. Untuk menjadi Hero, kita mulakan dengan niat yang benar. Mengapa? “Berapa banyak amal yang remeh menjadi besar gara-gara niat. Dan berapa banyak amal besar menjadi remeh gara-gara niat”, kata Abdullah bin Mubarak. Perlunya membetulkan niat, kerana inilah cara meningkatkan amal agar menjadi bernilai, bermakna dan bererti. Niat menentukan kualiti amal, apakah amal itu menjadi amal ketaatan atau malah merosotkan nilainya menjadi maksiat. Ikhlas adalah niat untuk mencari keredhaan Allah saja dengan beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan suatu apapun selain-Nya, dan memurnikan niat dari segala sesuatu yang merosakkannya. Niat yang ikhlas mencari redha Allah memiliki beberapa fungsi yakni : menyempurnakan amalan, menguatkan amalan, sebagai rukun kehidupan, sebagai pembeza amalan dengan aktiviti lain selain ibadah, mengesahkan sesuatu amalan, membesarkan amalan sekecil apapun, melipatgandakan nilai sesuatu amalan.
Setelah memperbaiki niat, untuk menjadi orang besar kita harus
mempunyai visi yang besar pula. Visi yang dibangunkan dari dasar
pemikiran dan nilai-nilai yang diyakini. Visi adalah mimpi kita pada
masa depan yang dicita-citakan. Milikilah misi yang positif, yang luhur,
ideal, fleksibel, spiritual, jelas, dan singkat. Temukan pula filosofi
diri yang tepat dan sesuai dengan diri kita.
Menjadi Hero dengan melakukan Mapping seperti yang dicontohkan Rasulullah.
Menjadi Hero dengan melakukan Mapping seperti yang dicontohkan Rasulullah.
Ia membuat gambar segiempat. Di tengah-tengahnya ada garis lurus yang
memanjang sehingga keluar kotak. Di samping garis tengah ada garis-garis
kecil. Lalu nabi menerangkan, “Ini manusia, dan garis persegi itu
adalah kurungan ajalnya, sedang garis panjang yang keluar batas itu
adalah angan-angan cita-cita manusia. Garis-garis kecil itu adalah
gangguan-gangguan yang selalu menghinggapi manusia. Maka bila ia selamat
dari yang pertama, mungkin akan terkena yang kedua, jika terhindar dari
yang satu terkena yang lain” (HR. Bukhari).
Mapping dengan
memetakan kondisi diri, positif mahupun negatif dan sejujur-jujurnya
akan berguna sebagai pengingat visual, sebagai peta untuk belajar,
mengorganisasikan idea-ideanya, membangkitkan idea-idea menarik, memacu
ingatan dengan mudah dan berguna untuk merencanakan. Cara ini
menenangkan, menyenangkan dan kreatif kerana mengaktifkan keseluruhan
otak kita.
Ibrahim bin Adham menasihatkan, “Kamu tidak akan mencapai
darjat orang-orang soleh sebelum melalui enam jalan berikut : Pertama,
tutuplah pintu kesenangan dan bukalah pintu kesungguhan. Kedua, tutuplah
pintu kesombongan dan bukalah pintu kerendahan tawadhu’. Ketiga,
tutuplah pintu bersantai dan bukalah pintu perjuangan. Keempat, tutuplah
pintu tidur dan bukalah pintu bangun malam. Kelima, tutuplah pintu
kekayaan dan bukalah pintu kemiskinan. Keenam, tutuplah pintu khayalan
dan bukalah pintu persiapan kematian.”
Ali bin Abi Thalib
menasihatkan, “Dosa terbesar adalah Ketakutan. Rekreasi terbaik adalah
Bekerja. Musibah terbesar adalah Keputusasaan. Keberanian terbesar
adalah Kesabaran. Guru terbaik adalah Pengalaman. Misteri terbesar
adalah Kematian. Kehormatan terbesar adalah Kesetiaan. Kurniaan terbesar
dalah Anak Soleh. Sumbangan terbesar adalah Penyertaan. Modal terbesar
adalah Kemandirian”
Begin with end of mind, mulailah dari tujuan
akhir kita. Think globally act locally, think big start small, berpikir
global, kerjakan yang lokal, berfikir besar dan mulailah dari yang
kecil.Act now, start from yourself, bekerjalah sekarang, mulailah dari
diri sendiri. Think first do fast, terdepan dalam berpikir dan tercepat
dalam berbuat. Belajar cepat dan bekerja lama.Tulislah apa yang akan
kamu kerjakan, lalu kerjakan apa yang kamu tuliskan, lalu dokumentasikan
apa yang telah kamu kerjakan. Open your mind, open your hand, open your
heart, open yourself, bukalah fikiranmu, bukalah tanganmu, bukalah
hatimu, bukalah dirimu.
#Lajnah Multimedia